oleh: Mira
Saat itu Melvin sedang tengah ku suapi untuk makan, tiba-tiba ada anak yang berumur 2 tahun lebih tua dari dirinya dan masih duduk di bangku TK melintas di depan rumah. Ketika dia melihatnya Hal itu spontan membuat Melvin berlari kedepan rumah dan memanggilnya sambil melambaikan tangan “Bila,kesini yuk kita main!”. Melvin masih berusia 3 tahun tetapi sudah menunjukkan keberaniannya untuk mengajak bermain bersamanya.Dari situ saya mulai menyadari bahwa anak saya yang sudah bisa berbicara meskipun belum fasih mengucap huruf R di usianya 1 tahun 3 bulan itu menunjukkan perkembangan perilaku yang begitu cepat. Meskipun hal ini sangat sederhana namun sangat besar artinya dimata saya. Bahkan Melvin bisa berkomunikasi dengan orang dewasa dengan kata yang masih sederhana, Melvin juga bisa bernyanyi beberapa lagu anak-anak dengan sempurna di depan orang lain dan banyak lagi yang bisa Melvin lakukan hingga membuat saya menjadi bangga karenanya. Di usia yang masih tergolong balita tentu ada rasa bangga dengan tumbuh kembangnya yang begitu pesat. Anak-anak adalah generasi yang di persiapkan untuk meneruskan apa yang sudah dilakukan para generasi terdahulu ataupun membuat sesuatu yang baru. Saat anak masih kecil disitu lah orang menyebut tumbuh kembang emas karena anak akan mengolah cara pikirnya dengan apa yang di terimanya saat itu dan menjadi arah bagaimana kelak dirinya saat dewasa. Memang tidaklah mudah untuk mengajarkan apa yang menjadi kemauan kita sebagai orang tua kepada anak karena tidak semua apa yang kita ajarkan mampu mereka terima di usia mereka. Peran kita sebagai orang tua sangatlah penting. Seorang ibu lebih dominan mengawasi perkembangan anak, karena selain mengandung hingga melahirkan tentu kita tidak bisa melepaskan tanggung jawab untuk mendidik mereka disamping sebagai ibu yang mengurus rumah tangga. Apa pun pasti akan kita berikan yang terbaik untuk anak dan berharap kelak sang anak memiliki kemampuan yang menakjubkan dan menjadi seorang yang hebat saat dewasa dan tentu akan memberikan hal positif bagi keluarga. Di usianya, anak hanya memahami kata-kata yang mudah ditiru. Anak akan sukar menerima disaat mereka merasa tidak nyaman dan tertekan. Bagi saya apapun kelak pilihan sang anak ketika dewasa adalah pilihan hidupnya namun disaat sekarang saya hanya berperan bagaimana membimbing dirinya dari segi Pendidikan, memberikan bekal keimanan dan moral serta yang tidak kalah penting adalah asupan nutrisi bagi tubuhnya. Pilihan yang ingin saya lakukan untuk anak adalah Pembentukan karakter yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin masa depan adalah hal penting dan prioritas. Dengan masa tumbuh kembangnya sekarang, saya menerapkan pola bermain dan belajar . Mempersiapkan sang anak menjadi pemimpin masa depan juga memiliki beberapa kendala yang tidak bisa kita abaikan begitu saja, karena pengaruh lingkungan juga menjadi pengaruh yang besar dalam menentukan karakter anak, kendala lainnya juga terdapat dalam keluarga kita sendiri. Anak membutuhkan perhatian yang besar dari orang tuanya, sebagai orang tua tentu kita memiliki sejuta kepentingan atau kesibukan bagi diri sendiri dan keluarga hingga dari kitalah sebagai orang tua untuk bersungguh-sungguh membentuk anak sebagai pemimpin masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar